"Apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara,
sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya?

Jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati tak punya kehendak?"

Selasa, 23 Maret 2010

.:: mbuh lah,




kuingat nasihat seorang teman dekat. dia berkata, "menulislah! tulis apapun yang sedang kau pikirkan sedang kau rasakan. apapun itu."

pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana jika aku ada pada sebuah kondisi sedang dan tidak ingin merasakan, sedang dan tidak ingin memikirkan apapun? mungkin seperti yang kualami saat ini.

apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara, sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya? jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati dan juga kehendak? entahlah.
mungkin teman baikku itu bisa menjawabnya.

ketika pikiran kosong dan hati mati, apa yang ingin ditorehkan dari keduanya? hanya orang tolol yang bertindak tanpa hati tanpa pikiran.

dan mungkin aku salah satu dari mereka.
tapi paling tidak, aku membuktikan kalau ucapan sahabatku itu benar adanya, buktinya kuhasilkan beberapa kalimat meski pada awalnya aku hanya ingin menghujat semua yang dikatakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar