"Apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara,
sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya?

Jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati tak punya kehendak?"

Selasa, 09 Maret 2010

penjahat berbaju malaikat_

penjahat berbaju malaikat. istilah itu kudapat dari seseorang yang kemudian aku sebut "guru" --meski mungkin dia tidak mengakuiku sebagai muridnya. entah apa makna pasti istilah itu, aku tak tahu. pun kalau aku salah memaknainya, dia tak akan marah. pun kalau dia marah, itu haknya. terserah.

aku tak bermaksud membicarakan dia dengan segala pemikirannya. toh aku sudah pernah mengungkap sebagian sisi dirinya tiga tahun lalu.

kembali kepada "penjahat berbaju malaikat". ungkapan itu ditujukannya kepada seseorang yang tentu saja tak kukenal. ungkapan itu muncul ketika dia sedang ingin memaki, mengumpat, atau apalah namanya. yang pasti itu bukan dimaksudkan untuk memberi pujian. aku yakin itu.

dan kini aku juga ingin meminjam ungkapan itu. aku tak perlu minta ijin padanya. salah dia sendiri kenapa mengatakannya padaku.

aku belum tahu ungkapan itu akan kutujukan pada siapa. mungkin seseorang diluar sana, seseorang yang sedang ada di sampingku sekarang ini, atau malah diriku sendiri.

tentang bagaimana aku memaknainya, tak akan kujelaskan sekarang. bukan karena takut salah. biarlah orang yang merasa dirinya sebagai "penjahat berbaju malaikat" itu sendiri yang menafsirkannya. entah setelah itu dia marah, bahagia, atau biasa saja, itu urusannya. toh dia sendiri yang memaknai. aku tak begitu peduli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar