"Apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara,
sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya?

Jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati tak punya kehendak?"

Selasa, 20 April 2010

# mau apa coba?!





si***n!

satu kata itu yang ingin kuucapkan. tapi tenanglah. tak perlu marah. bukan aku bermaksud berkata kotor padamu. tak akan kumelakukannya. kuyakin kau tahu hal itu.

pun kalau sekarang sedikit emosional, ini sebatas ekspresi sesaat. aku manusia biasa. sangat biasa. dan karena biasa, aku juga berhak untuk melakukan apa-apa yang dilakukan orang. seperti sekarang ini; aku berhak memaki.

--toh aku juga tak sesarkas dirimu ketika kau dengan terang-terangan menolak kehadiran senja biru itu.

sekali lagi kukatakan, aku tak bemaksud kasar. toh definisi 'kasar' masih bisa diperdebatkan. mungkin menurutmu dan juga sebagian orang, tak selayakunya kuucapkan kata itu. sangat tidak elegan. hei, sebentar, elegan versi siapa?

mungkin kalau saat ini kumengucapkannya, itu karena aku suka. kalau aku sudah suka, mau apa coba?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar