"Apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara,
sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya?

Jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati tak punya kehendak?"

Jumat, 02 April 2010

tak ada yang percaya pada senja biruku,,



sampai dengan detik ini, hanya dirimu yang percaya kalau senja berwarna biru itu memang ada.

kau tahu, berulang kali kuyakinkan mereka semua. tapi percuma. tak ada yang percaya. tak satupun. beberapa di antaranya malah sempat menuduhku sebagai orang gila. "jelas-jelas senja berwarna kemerahan," begitu katanya.

mereka berusaha keras menyadarkan, meyakinkan, bahkah memaksaku untuk mengatakan tak ada senja biru itu.

terang saja aku tak bersedia melakukannya. aku yakin. sangat yakin kalau senja biru itu benar adanya. bukankah itu juga yang kau rasakan? mereka tak akan mampu memaksaku. dan akhirnya aku juga tak ingin memaksa mereka agar percaya pada apa yang kulihat, kualami, dan yang kupercaya.

cukuplah aku dan dirimu. terima kasih. salam hormatku padamu,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar