Aktivitas melalui indera penglihat ini ternyata menyimpan sejumlah potensi yang luar biasa.
Ia mampu menjadi penghancur. Eksposivitasnya bisa jadi mendatangkan mala petaka manakala garis batas yang telah "disepakati" dilanggar begitu saja. Seringkali ia menjadi awal sebuah bencana. Dan dalam kasus seperti ini, manusia selalu menjadikan setan sebagai kambing hitam.
Padahah, diakui atau tidak, setan tidak melulu bersalah.
Namun demikian, diujung derita manusia yang berkepanjangan --yang tentu saja diciptakan oleh manusia itu sendiri--, setan tetap akan tersenyum sinis, berlalu, sambil berkata, "Dasar manusia. Ternyata tidak juga berubah. Tetap saja menjadi makhluk Tuhan paling rapuh yang pernah ada."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar