"Apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara,
sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya?
Jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati tak punya kehendak?"
Senin, 26 April 2010
.:: pecundang (?)
kau mulai menabuh genderang perang. kuanggap ini sebuah perhitungan. dan sebagai lelaki, pantang bagiku untuk mundur. karena yang mundur hanyalah pecundang. dan di manapun, pecundang adalah makhluk Tuhan yang paling menyedihkan.
awalnya aku tak seberapa ingin meladeni tantanganmu itu. tak seberapa ingin ada pertempuran. tapi kau yang memulai. dan karena aku --seperti yang pernah kau tuduhkan-- adalah sosok paling antagonis buatmu, maka terpaksa kau kulawan.
tenang saja, aku bukanlah seorang pengecut seperti yang kau sangkakan. aku takkan menyerah. aku takkan lari, bahkan jika harus mati.
sepertinya kau akan kecewa. aku belum ingin mati! pun kalau harus mati, pasti bukan melalui tanganmu itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar