kenikmatan Tuhan tak jarang malah memunculkan ketamakan; dengan semua karunia-Nya, ternyata aku tak pernah berhenti meminta. ah, aku merasa bodoh saja.
itulah yang kemudian menjadikanku sebagai manusia pemalas yang akut dan pengumpat paling hebat di kolong jagad. sering memaksa agar Tuhan me-nyata-kan semua yang kuinginkan. dan jika tidak, maka keluar sumpah-serapah dan umpatan --yang belakangan aku sadari, ternyata sangat menjijikkan.
kondisi semacam itu pada akhirnya melemahkanku. menjadikanku sebagai manusia yang tak memilki daya jika harus berhadapan dengan masalah. ujung-ujungnya menyerah kalah. lalu berharap Tuhan akan turun tangan untuk mengatasi semuanya.
betapa tololnya!
dan yang paling mencewakan dari semua itu adalah bahwa semua nikmat Tuhan yang Beliau berikan ternyata tak sebanding dengan dharma bhaktiku pada-Nya.
ibadah yang kujalani selama ini hanya sebatas formalitas untuk menggugurkan kewajiban.
sementara penghormatanku pada-Nya hanya manis di bibir saja.
benar bahwa aku pernah beberapa kali bersyukur, namun dengan ketulusan yang masih dipertanyakan.
maafkan aku, Tuhan. aku benar-benar malu pada-Mu. aku tak banyak berharap bukan berarti aku tak mempercayai kebesaran dan kekuasaan-Mu. hal itu semata karena aku merasa belum pantas medapatkannya.
salam penuh hormat pada-Mu, Tuhanku!
itulah yang kemudian menjadikanku sebagai manusia pemalas yang akut dan pengumpat paling hebat di kolong jagad. sering memaksa agar Tuhan me-nyata-kan semua yang kuinginkan. dan jika tidak, maka keluar sumpah-serapah dan umpatan --yang belakangan aku sadari, ternyata sangat menjijikkan.
kondisi semacam itu pada akhirnya melemahkanku. menjadikanku sebagai manusia yang tak memilki daya jika harus berhadapan dengan masalah. ujung-ujungnya menyerah kalah. lalu berharap Tuhan akan turun tangan untuk mengatasi semuanya.
betapa tololnya!
dan yang paling mencewakan dari semua itu adalah bahwa semua nikmat Tuhan yang Beliau berikan ternyata tak sebanding dengan dharma bhaktiku pada-Nya.
ibadah yang kujalani selama ini hanya sebatas formalitas untuk menggugurkan kewajiban.
sementara penghormatanku pada-Nya hanya manis di bibir saja.
benar bahwa aku pernah beberapa kali bersyukur, namun dengan ketulusan yang masih dipertanyakan.
maafkan aku, Tuhan. aku benar-benar malu pada-Mu. aku tak banyak berharap bukan berarti aku tak mempercayai kebesaran dan kekuasaan-Mu. hal itu semata karena aku merasa belum pantas medapatkannya.
salam penuh hormat pada-Mu, Tuhanku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar