"Apakah akan kupaksa tangan ini menorehkan larat-larat aksara,
sedang hati dan pikiran tak menginginkannnya?

Jika demikian, apa bedanya diriku dengan mesin pencetak yang tak punya hati tak punya kehendak?"

Senin, 23 November 2009

salam sahabat




sahabat. sulit menemukan definisi kata yang satu ini. bahkan mungkin tak terdefinisikan. kenapa? definisi seringkali memberikan sebuah batasan. definisi mengharamkan hadirnya segala kemungkinan yang tak pasti. padahal, kedalaman relasi persahabatan terlalu dalam untuk dibatasi. persahabatan membuka ruang seluas-luasnya bagi berkembangnya beragam kemungkinan.

salah satu masalah yang diciptkan manusia adalah terlampau mendewakan sebuah definisi. benar bahwa deinisi meminimalkn munculnya bias yang tak jelas. namun bersamaan dengan hal itu akan memicu muncunyal individualitas sebuah konsep.

hal tersebut juga berlaku untuk persahabatan.

banyak yang mencoba mendefinisikannya. sebagian berpikir keras untuk merumuskani definisi yang tepat. masing-masing mengklam sebagai yang paling benar, paling mengerti, hingga merasa paling berhak untuk memaknai. kenyataan menunjukkan tak ada satu pun definisi yang sama. semua berbeda. bahkan tak jarang saling bertentangan. hal itu merupakan bukti bahwa tak ada seorang pun yang berhak untuk menguasai wilayah itu.

seperti yang dikemukkan di awal tadi, sahabat tak terdefinisi. dan memang tak perlu untuk didefinifikan. biarlah ia berhembus lepas, menghangatkan jiwa-jiwa manusia yang selama ini beku dalam dinginnya kesendirian. biarlah ia bebas mengepakkan sayap, lalu hinggap di hati setiap anak manusia yang memperkenalkan dirinya sebagai sahabat sejati.

salam persahabatan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar